Sejarah munculnya aliran Mu’tazilah oleh para kelompok pemuja dan aliran mu’tazilah tersebut muncul di kota Bashrah (Iraq) pada abad ke 2 Hijriyah, tahun 105 – 110 H, tepatnya pada masa pemerintahan khalifah Abdul Malik Bin Marwan dan khalifah Hisyam Bin Abdul Malik. Pelopornya adalah seorang penduduk Bashrah mantan murid Al-Hasan Al-Bashri yang bernama Washil bin Atha’ Al-Makhzumi Al-Ghozzal.
Kaum Mu'tazilah adalah golongan yang membawa persoalan teologi yang lebih mendalam dan bersifat filosofis daripada persoalan-persoalan yang dibwa kaum Khawarij dan Murji'ah. Dalam pembahasan, mereka banyak memakai akal, sehingga mereka mendapat sebutan 'kaum rasionalis Islam'.
Secara geografis, aliran Mu'tazilah dibagi menjadi 2, yaitu aliran Mu'tazilah Bashrah dan aliran Mu'tazilah Baghdad. Tokoh-tokoh aliran Bashrah antara lain : Washil bin Atha', Al-Allaf, An-Nazzam dan Al-Jubbai. Tokoh-tokoh aliran Baghdad antara lain : Bisyr bin Al-Mu'tamir dan Al-Khayyat.
Mu'tazilah mempunyai 5 ajaran pokok atau disebut dengan Al-Ushul Al-Khomsah. Kelima ajaran Mu'tazilah yang tertuang dalam Al-Ushul Al-Khomsah adalah At-Tauhid (pengesan Allah), Al-Adl (keadilan Tuhan), Al-Wa'd wa Al-Wa'id (janji dan ancaman Tuhan), Al-Manzilah bain Al-Manzilatain (posisi dintara 2 posisi), dan Al-Amr bi Al-Ma'ruf wa An-Nahy an Al-Munkar (menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran)
0 komentar:
Silahkan untuk memberikan komentar di sini...