Sabtu, 21 Agustus 2010

Resensi Novel De Liefde


Novel kedua dari tetralogi De Winst ini mengungkapkan perjuangan kedua perempuan di dua negri yang berbeda. Sekar harus memperjuangkan idealismenya di negri Kincir Angin, Negara yang diimpikannya, menggapai ilmu pengetahuan setinggi-tingginya, sekaligus sebagai tempat menjalani hukuman sebagai seorang yang dijatuhi hukuman pembuangan. 

Tentu tak mudah menjalani kehidupan di tempat pembuangan. Namun bagi Sekar, ia bagai hidup di sangkar emas. Betapa tidak, sepupunya, Garendi, telah menyambut dirinya dan mempersiapkan segala sesuatu untuknya termasuk tinggal di sebuah puri yang begitu megah. Sebuah puri cinta, paleis de Liefde. Garendi yang dipercaya sebagai kaki tangan pemilik puri yang juga anggota parlemen di Tweede Kamer untuk menjajalankan bisninya di Negeri kincir Angin
Sekar Prembajoen tertatih-tatih  menyusuri kehidupan yang jauh dr keluarganya. Termasuk harus berurusan dengan Roesmini van De Brand yang dijual ayahnya di rumah pelacuran dan menjalani affair dengan anggota parlemen. Perkenalannya dengan Sophie,  putrid pemilik paleis  de Liefde yang memilih menanggalkan segala atribut kemewahan dengan memilih kuliah jurusan sosiologi antropologi, seorang wartawan yang ingin menguak peristiwa yang terjadi pada Roesmini.
Kemudian Garendi yang diam-diam bergabung dengan gerakan bawah tanah yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melaui bantuan tangan asing, NAZI.  Sekar dibuat bingung oleh Garendi yang mengajaknya ke pertemuan-pertemuan rahasia yang Sekar tak mengerti maksudnya. Garendi yang awalnya menciptakan aroma de javu, mengingatkan Sekar pada sosok Rangga, ternyata memiliki ambisi yang tinggi. Tentu saja ini berkebalikan dengan penilaian Sekar terhadap Rangga.
Sementara itu di Tanah Hindia Belanda, Everdine Kareen Spinoza, seorang advocate, harus berjuang melawan system hukum yang jauh dari keadilan, meski ia sendiri seorang Netherlander. Kasus kliennya, Rinnah van de Brand, menyeretnya dalam permainan yang mengancam nyawanya, Permainan itu melibatkan salah satu petinggi Buitenzorg, Seberapa besar kasus yang ia tangani. Kareen tidak mengetahui mengapa orang tersebut bernafsu membunuhnya. Berkali-kali Kareen mengalami percobaan pembunuhan dan berkali kali itu pula ia diselamatkan oleh Joedhistira, eks sersan yang dijatuhi hukuman mati sekaligus pimpinan gerakan bawah tanah “Pejuang Hindia”
          Tuduhanpun dilayangkan pada Kareen sebagai Nederlander yang tak setia pada Istana Orange. Karena interaksi dengan Jodiestira, ia juga dianggap merencanakan sebuah pemberontakan. Tanpa melalui prose peradilan, Kareen pun dijatuhi hukuman dengan diasingkan di Negara Suriname. Joedhistira yang mulai jatuh hati pada sosok jelita Belanda totok itu.
Novel ini, menurut saya, menitikberatkan kehidupan kedua tokoh perempuan, Sekar dan Kareen, serta bagaimana mereka melaluinya. Tanpa disadari, sebenarnya keduanya bertemu pada titik satu masalah, Roesmini dan Rinnah, ibu anak yang dipisahkan oleh pengadilan khusus orang2 Eropa, Rad Van Justitie.  Terkadang saya harus metenteng untuk menemukan jalan cerita karena alur melompat-lompat (ada 2 tokoh central). Namun tetap saja novel ini, dalam setiap halamannya selalu memunculkan keingintahuan dan perasaan untuk segera merampungkan membacanya.
Di bagian akhir novel ini, dicantumkan buku harian Kareen (tentu saja fiktif, ^_^ ) ketika didalam kapal perang de Zeven Provincien yang akan membawanya ke Suriname, tempat dimana ia harus menjalani hukuman. Disaat itu pula terjadi pemberontakan oleh awak kapal yang dipimpin oleh Kawilarang. Peristiwa pemberontakan ini merupakan kisah nyata dan merupakan bagian dari sejarah Indonesia. Peristiwa ini juga disebut dengan pemberontakan kapal tujuh.
Melihat akhir cerita, sepertinya akan ada kelanjutan dari novel ini, -namanya juga tetralogi- (saya sangat menantikan). Kira-kira pertanyaan yang saya tangkap di akhir cerita adalah Bagaimana nasib juga keberadaan Kareen dan Joedhistira, bagaimana pula kehidupan Sekar selanjutnya di negeri Kincir Angin??

Tambahan : Runtutan peristiwa pemberontakan de Zeven Provincien dapat dilihat disini.

Related Posts by Categories



0 komentar:

Silahkan untuk memberikan komentar di sini...

  • Jika tidak ingin menampilkan atau tidak memiliki website/URL, pilih profile Name/URL, isi Name dan kosongi URL
  • Terima Kasih...
  •