Cerita tentang kisah-kisah merupakan unsur yang paling dominan dalam surat al-Kahfi. Salah satu di antaranya diceritakan tentang kisah Ashabul Kahfi, yakni mulai pada ayat 9-22.
Ayat 9-11
9. atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka Termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?
10. (ingatlah) tatkala Para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang Lurus dalam urusan Kami (ini)."
11. Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu,
Di dalam kisah Ashabul Kahfi ini terdapat banyak riwayat dan pendapat. Kisah ini dikisahkan dalam buku-buku klasik dengan gambaran cerita yang beragam. Thahir Ibnu Asyur menilai ayat ini bagaikan berkata, Apakah engkau menduga bahwa peristiwa yang dialami Ashhab al-Kahf merupakan kisah ajaib? Sungguh, yang lebih ajaib lagi adalah mematikan yang hidup setelah kehidupan mereka. Uraian ini, tulis Ibnu Asyur lebih lanjut, sebenarnya adalah sindiran kepada mereka yang bertanya karena ingin mengetahui keajaiban yang terjadi pada Ashhab al-Kahf, padahal yang bertanya itu lengah terhadap yang lebih aneh dan ajaib, yaitu tentang kematian semua makhluk dan kehancuran alam raya. Sekaligus ini merupakan tuntunan kepada mereka yang hanya memperhatikan sisi-sisi yang aneh pada satu kisah, tanpa mengambil pelajaran dari kisah-kisah itu.