Jumat, 28 Oktober 2011

Menuju Baitullah (1)


Photobucket 
Alhamdulillah, pada akhir bulan Rajab kemarin, kami sekeluarga atas izin Allah diberi kesempatan untuk mengunjungi rumah-Nya. Sebelumnya aku tak pernah menyangka bakal berkunjung kesana pada usiaku ini, bersama keluarga pula.... 

29 Juni 2011
Pagi-pagi sekali sekitar jam 6, kami sudah harus berada di Bandara, padahal pesawat baru take off jam 8. Untung saja, rumah kami hanya membutuhkan 1 jam menuju bandara Juanda. Kami diantar oleh beberapa keluarga (benar-benar terharu! Hiks..hiks...) Setelah menunggu agak lama dan menyelesaikan segala macam “urusan’, kami pun dipersilahkan menaiki pesawat. Ini adalah untuk pertama kalinya aku naik pesawat!!! Bismillah.... perjalanan pun dimulai......
  
29 Juni 2011,
Seperti jamaah pada umumnya, kami harus mendarat di Jeddah, namun sebelum menuju bandara King Abdul Aziz di Jeddah, kami transit dulu di Hongkong selama beberapa jam. Never mind-lah, malah aku senang banget, bisa lihat bandara Internasional Hongkong yang katanya paling bagus. Karena kami transit agak lama, kami beserta rombongan ‘menginap’ di hotel Panda selama beberapa jam. Aku benar-benar menikmati perjalanan dari Bandara menuju hotel, meski cuaca saat itu sedang turun hujan. Hongkong benar-benar kota yang indah dan modern. Tapi sayang, semua toiletnya tidak ada air setetes pun, hanya ada gulungan tissu. Jadi repot banget kalo mau ke toilet, karena g’ terbiasa dan risih, maka harus menyediakan air sendiri sebelumnya.
Disana masih terang saat jam menunjukkan pukul 6 sore. Kami memutuskan sholat maghrib kalo matahari benar-benar terbenam. Selain tak tahu jadwal sholat, kami juga bingung arah kiblat, maka kami tekadkan menghadap ke satu arah yang kami yakini benar.


29 Juni 2011, 19:07
Bandara Hongkong
Kami check out dari hotel lebih cepat dan berangkat menuju bandara Hongkong –lagi-. Ternyata disana harus menunggu agak lama lagi, karena pesawat baru take off beberapa jam kemudian (jam 12 malam). Aku dan yang lain pun tidur-tiduran (tp jadi tidur beneran) di waiting room, n g’ peduli dengan lalu lalang orang2 yang lewat. Cuacanya benar-benar dingin!
Bandara Hongkong
Saat-saat yang ditunggu pun tiba setelah menunggu dalam kebosanan, akhirnya kami pun akan terbang ke bandara King Abdul Aziz. Dan kami tetap menggunakan pesawat yang sama.

30 Juni 2011, 11:44
Setelah mengudara selama beberapa jam, kami tiba di Jeddah pagi agak siang harinya. Aku bisa langsung merasakan cuaca panas wilayah Timur yang sangat menyengat begitu keluar dari pesawat. Lalu kami disambut dengan bus bandara yang akan membawa kami ke bandara yang sesungguhnya (tadi itu turun di landasan pesawat). Dan seperti biasa, kami harus cek keimigrasian dll. (Ini yang membuat aku bosan banget, apalagi di Hongkong yang begitu ketat, dan sekaligus menjadi tempat transit pulang-pergi).  Dan dari sini, aku mulai bingung dengan perubahan dan selisih waktu!

13.30
Akhirnya kami  menuju kota Madinah al-Munawaroh dengan dipandu seorang Muthowwif yang tak henti-hentinya ‘bersuara’ sepanjang perjalanan yang memakan waktu sangat lama. Sampai di Madinah pada sore hari dan kami mendapat jatah sebuah kamar untuk 4 orang.
Alhamdulillah, untuk pertama kalinya, kami sholat ashar di masjid Nabawi meski sudah telat sholat berjamaah
Salah satu pintu masjid Nabawi

Di depan Masjid Nabawi
Makam Baqi' (hanya jamaah laki2 yang diizinkan masuk)

01 Juli 2011
Ba’da sholat Isya berjamaah –sendiri- di masjid Nabawi, kami memutuskan tetap berada di masjid dan pergi ke roudloh pada malam itu. Ternyata, memang tidak mudah untuk bisa masuk ke makam Rasulullah SAW, terutama bagi kaum hawa yang hanya dibatasi pada waktu tertentu. Sebelum masuk, beberapa petugas perempuan membagi para jamaah yang ingin ke roudloh berdasar ras masing-masing. Tentu saja ini akan memudahkan ketertiban jamaah yang mencapai ribuan ini. Untuk  jama’ah dari Indonesia digolongkan ras Melayu, termasuk juga Malaysia dkk.

Suasana sudah begitu penuh sesak ketika aku masih menginjak karpet merah (kata Ibuku wilayah roudloh itu yang berkarpet hijau). Kami pun menjadi berpencar saking sesaknya. Tangisan-tangisan kerinduan pada Baginda Rasulullah dari para jama’ah mulai terdengar bersahut-sahutan, sholawat Nabi tak henti-hentinya dikumandangkan. Setelah terdesak sana-sini akhirnya aku mencapai karpet hijau. Disitu, disunnahkan melaksanakan sholat sunnah 2 rokaat, tapi kondisinya tak memungkinkan. Aku berusaha menahan badan agar tak terbawa arus dan memanjatkan doa dengan perasaan yang sangat tentram.  SubhanAllah, sekarang aku berada di dekat makam Rasulullah SAW.
dalam ruang roudloh

02 Juli 2011
Rombongan kami berziarah di tempat-tempat bersejarah sekitar Madinah. Diantara tempat-tempat yang kami kunjungi: Masjid Quba, Jabal Uhud, Jabal Rahmah (tempat pertemuan antara Nabi Adam dan Ibu Hawa), percetakan Al-Qur’an dan Pasar Kurma.
Di masjid Quba, kita dianjurkan sholat 2 rokaat, sekalian sholat dhuha.
Di percetakan Al-Qur’an, hanya rombongan laki-laki yang boleh masuk dan masing-masing mendapat 1 Al-Qur’an. Sedangkan untuk yang perempuan, bisa membelinya dengan kisaran harga 35 riyal.
Di pasar kurma, kita bisa mencicipi semua macam kurma dan jajanan disana meski tidak membeli, sudah terjamin HALAL asalkan jangan dibawa pulang :D!!.
Masjid Quba

Jabal Rahmah
Jabal Uhud
Salah satu al-Qur'an yang berada dalam percetakan al-Qur'an (hanya jamaah laki-laki yang boleh masuk)
Suasana di pasar kurma
Hari berikutnya, kami sudah berkemas dan siap melanjutkan perjalanan umroh, menuju Makkah Al-Mukarromah. Muthowwif menginstruksikan agar kami langsung memakai pakaian ihrom, karena kami akan mengambil miqot di masjid Qiblatain saat perjalanan. (Bersambung.....)
 

Related Posts by Categories



0 komentar:

Silahkan untuk memberikan komentar di sini...

  • Jika tidak ingin menampilkan atau tidak memiliki website/URL, pilih profile Name/URL, isi Name dan kosongi URL
  • Terima Kasih...
  •